Komoditas ubijalar (Ipomoea batatas (L.) Lamb.) sebagai bahan pangan sumber karbohidrat, disamping itu mengandung vitamin A, C dan mineral. Selain sebagai bahan pangan pokok dapat juga diolah menjadi bahan pangan olahan seperti selai, saos, juice dan bahan baku industri. Ubijalar yang daging umbinya berwarna ungu, banyak mengandung anthocyanin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena berfungsi mencegah penyakit kanker. Ubijalar yang daging umbinya berwarna kuning, banyak mengandung vitamin A; sedangkan beberapa varietas ubijalar mengandung vitamin A yang sebanding dengan wortel.
Ubijalar bisa ditanam baik pada lahan sawah maupun lahan tegalan. Pada umumnya didaerah pedesaan mempunyai produktifitas sekitar 10 ton per hektar. Sedangkan dengan teknik budidaya yang tepat beberapa ubijalar dapat menghasilkan lebih dari 30 ton umbi basah per hektar.Varietas unggul ubijalar selain produktifitasnya tinggi, juga mempunyai sifat agak tahan terhadap hama boleng Cylas formicarius dan penyakit kudis Sphaceloma batatas. Pada umumnya di dataran rendah, ubijalar dipanen pada umur 3,5 sampai dengan 5 bulan. Sedangkan di dataran tinggi ubijalar dipanen pada umur 5 sampai dengan 8 bulan.
Sari adalah varietas unggul ubijalar berumur genjah dan tahan kudis. Sedangkan varietas Boko sesuai untuk dikonsumsi dalam bentuk ubijalar rebus atau goreng karena rasanya yang enak dan manis. Varietas seperti Sukuh, Jago dan Kidal mempunyai kandungan bahan kering dan pati yang tinggi, sangat cocok untuk dibuat sebagai pati dan tepung. Teknik membuat tepung dengan cara mencuci umbi, mengupas, mengiris, menjemur dan menghancurkan (menepungkan) selanjutnya diayak.
Pengolahan ubijalar menjadi setengah jadi, seperti granula atau tepung ubijalar, dapat memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai tambah. Granula ubi jalar dibuat dari ubijalar kubus yang dikeringkan. Granula mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan ubijalar segar pada waktu diolah menjadi sawut atau nasi .
Dalam pembuatan selai, bahan dari ubijalar dapat mensubstitusi nanas sampai 50 persen, sedang untuk pembuatan saus dapat digunakan sampai 100 persen. Untuk membuat selai dan saus tidak menyaratkan ukuran umbi, sehingga dapat menggunakan umbi-umbi dengan kualitas yang agak rendah dengan yang berukuran kecil-kecil. Pati dan tepung ubijalar dapat digunakan untuk membuat aneka jenis kue, mie, hingga es krim. Dalam pembuatan cookies, spikuk, onbeytkuk dengan komposisi hampir sampai 100 persen. Sedangkan tepung ubijalar dalam pembuatan roti tawar dapat mensubstitusi terigu sebesar 15 persen dan pembuatan mie dapat mensubstitusi terigu sebesar 20 persen. (source:neocassava.blogspot.com)
Ubijalar bisa ditanam baik pada lahan sawah maupun lahan tegalan. Pada umumnya didaerah pedesaan mempunyai produktifitas sekitar 10 ton per hektar. Sedangkan dengan teknik budidaya yang tepat beberapa ubijalar dapat menghasilkan lebih dari 30 ton umbi basah per hektar.Varietas unggul ubijalar selain produktifitasnya tinggi, juga mempunyai sifat agak tahan terhadap hama boleng Cylas formicarius dan penyakit kudis Sphaceloma batatas. Pada umumnya di dataran rendah, ubijalar dipanen pada umur 3,5 sampai dengan 5 bulan. Sedangkan di dataran tinggi ubijalar dipanen pada umur 5 sampai dengan 8 bulan.
Sari adalah varietas unggul ubijalar berumur genjah dan tahan kudis. Sedangkan varietas Boko sesuai untuk dikonsumsi dalam bentuk ubijalar rebus atau goreng karena rasanya yang enak dan manis. Varietas seperti Sukuh, Jago dan Kidal mempunyai kandungan bahan kering dan pati yang tinggi, sangat cocok untuk dibuat sebagai pati dan tepung. Teknik membuat tepung dengan cara mencuci umbi, mengupas, mengiris, menjemur dan menghancurkan (menepungkan) selanjutnya diayak.
Pengolahan ubijalar menjadi setengah jadi, seperti granula atau tepung ubijalar, dapat memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai tambah. Granula ubi jalar dibuat dari ubijalar kubus yang dikeringkan. Granula mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan ubijalar segar pada waktu diolah menjadi sawut atau nasi .
Dalam pembuatan selai, bahan dari ubijalar dapat mensubstitusi nanas sampai 50 persen, sedang untuk pembuatan saus dapat digunakan sampai 100 persen. Untuk membuat selai dan saus tidak menyaratkan ukuran umbi, sehingga dapat menggunakan umbi-umbi dengan kualitas yang agak rendah dengan yang berukuran kecil-kecil. Pati dan tepung ubijalar dapat digunakan untuk membuat aneka jenis kue, mie, hingga es krim. Dalam pembuatan cookies, spikuk, onbeytkuk dengan komposisi hampir sampai 100 persen. Sedangkan tepung ubijalar dalam pembuatan roti tawar dapat mensubstitusi terigu sebesar 15 persen dan pembuatan mie dapat mensubstitusi terigu sebesar 20 persen. (source:neocassava.blogspot.com)